Garuk terus maaaang :D

Haping pan instan bareng ceman2. Gak ada rencana. Beralibi karena hujan, padahal ada payung.. Kasian hujan dijadikan alasan. Tabahkan hatimu hujan :D #sejak kapan hujan punya hati :P Alhasil, pada nongkrong di sini di bayarin papi kumis... tq a lot papi cumiiiisss :D 

Temanya, narsis dewean ngisi waktu luang.. Hihihi. Ceman-ceman pada have fun di pante, diajak gabung tapi males, soalnya my yayank atit.. Ane jadi ikutan gak semangat dan bosan gan. Ywd, jeprat jepret deh,,. Hasilnya sedikit alay, tapi dikit aja kok, gak banyak :D

Tema poto nya "Indahnya persahabatan", hihihi. satu untuk semua,, semua untuk satu. Padahal ini alabi,, cuma ada satu payung yang tersisa dan keadaan hujan lebat.. huhuhu.. tapi ada satu om-om dengan rambut di bawah hidung alias kum** yang belagak pilon gak mau bareng qt-qt,, huuuuu... Eh, ngomong2, itu kum** asli apa nggak ya om??  \/(^_^)\/

SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedoea :

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA 

Djakarta, 28 Oktober 1928

Iseng upload

Renungan Hati Bocah Jalanan

Angin malam berhembus kencang
Ku terlelap tidur beratap langit
Rembulan malam selalu menerangiku
Serta bintang-bintang kerap menghiburku

Biarlah aku tidur di permadaniku
Biarlah aku duduk di kursi singgahsanaku
Jangan kau kasihani diriku
Jangan pula kau terbebani dengan kesedihanku




Sementara siang kian menjelang
Sebentar lagi waktu berubah petang
Aku masih saja terus bersabar
Menunggu waktu yang kian merajam

Ingin rasanya ku teteskan air mataku
Ingin rasanya bisa berdoa lagi seperti dulu
Dalam kedamaian yang pernah kurasakan
Di dalam pelukan ibunda tersayang

Ya Tuhan ku
Biarlah jika ini sudah menjadi takdirku
Aku hanya berharap kepada MU
Jangan pisahkan kami dari kerasnya dunia MU